Pendapat itu dilontarkan oleh Chris Sutton, mantan pemain timnas Inggris yang dalam kariernya sudah membela sejumlah klub di Premier League.
"Jika saya jadi salah satu rekan satu timnya, saya akan merasa tidak senang terhadap dirinya," kata Sutton seperti dikutip BBC.
"Ia seperti jadi bayi besar, ya? (Padahal) Leicester sudah membuat namanya dikenal. Ia kecewa tak bisa pindah ke klub yang lebih besar, saya memahami hal itu, tapi ia harus menjalani masa kontraknya, jadi jalan terus saja."
"Ia mengecewakan manajer dan rekan-rekan satu timnya sendiri," tuturnya.
Mahrez, yang turut membantu Leicester menjuarai Premier League 2015–2016, mengajukan permintaan transfer pada bulan Januari. City sempat mendekati walaupun akhirnya transfer tak terwujud.
Kegagalan pindah itu membuat Mahrez kecewa. Pemain Aljazair berusia 26 tahun itu mangkir dari latihan The Foxes selama tiga hari berturut-turut sampai terancam denda hingga 200 ribu pound sterling. Ia belum bermain lagi untuk Leicester semenjak 20 Januari.
Sementara itu mantan pesepakbola lain, Ian Wright, mempertanyakan kinerja agen Mahrez karena tidak menyertakan klausul pelepasan (buyout clause) dalam kontraknya. Pada Agustus 2016, Mahrez teken kontrak baru berdurasi empat tahun dengan Leicester.
"Mereka yang harus dipersalahkan karena senang-senang saja dengan kontrak tersebut. Mereka (agen) sudah benar-benar mengecewakannya (Mahrez). Saya tidak melihat bagaimana ia bisa melewati ini semua," ucapnya.
0 comments:
Posting Komentar