Persib kalah 0-1 dari PSM dalam lanjutan Piala Presiden 2018, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (26/1/2018) malam. Dengan hasil tersebut, Persib gagal lolos ke babak selanjutnya dan membuat ribuan bobotoh kecewa.
Sejumlah suporter yang kecewa meluapkan kekesalannya dengan melakukan pelemparan botol ke area lapangan dan menyalakan flare. Hal ini membuat suasana sedikit tidak kondusif.
"Kita datang ke salah satu tim besar dengan suporter terbaik di negara ini. Atmosfer pertandingan fantastis. Sayangnya ada beberapa suporter yang tidak tanggung jawab ini merusak keindahan sepakbola. Ini liga belum mulai," ucap Rene dalam konferensi pers seusai laga.
Baca juga: Persib Kalah dan Tersingkir, Suporter Nyalakan Flare dan Lempar Botol
Apalagi, lanjut Rene, bukan hanya botol minuman plastik yang mereka lempar. Tapi juga botol berbahan kaca dan batu. Tentu itu sangat membahayakan pemain.
"Orang-orang tadi itu, mereka melempar botol kaca dan batu. Kita pegang (buktinya). Ini bisa sangat melukai. Ini belum liga. Saya harap suporter-suporter bisa diberi edukasi. Sepakbola itu masalah menang dan kalah," ujarnya.
Mengenai hasil pada pertandingan, Rene mengaku cukup senang. Meski kemenangan itu tidak cukup untuk mengantar PSM lolos dari babak penyisihan grup, tapi itu bukan masalah baginya.
Sejak awal Rene tidak mematok target apapun dalam ajang pramusim ini. Dia hanya ingin mengukur performa tim melalui turnamen Piala Presiden sebelum kompetisi yang sesungguhnya dimulai.
Selain itu, Rene memanfaatkan Piala Presiden ini untuk memberi pengalaman bermain kepada pemain-pemain mudanya.
"Ini hanya pramusim buat saya. Kita mengembangkan (tim) di pramusim ini. Oleh karena itu, kita menggunakan pemain U-19 dan U-21 kita. Kita ingin mengembangkan pemain. Kita manfaatkan untuk kembangkan pemain kita," ucap Rene.
Tapi dia melihat justru ada suasana berbeda dalam ajang pramusim ini. Sejumlah tim terkesan betul-betul mematok target tinggi dalam turnamen kali ini. Bahkan, dia merasa ada kompetisi sebelum kompetisi sesungguhnya dimulai.
"Namun oleh karena alamnya di sini di sepakbola ini. Karena uang hadiah jadi seperti ada kompetesi sebelum kompetisi sesungguhnya. Dan ini tidak bagus untuk sepakbola Indonesia," kata pelatih asal Belanda itu.
0 comments:
Posting Komentar